Friday, December 22, 2006

Saat Klakson itu Berbunyi

Anak kecil laki-laki berbaju merah umur 4 tahunan itu, entah dari mana munculnya, tiba - tiba sudah melenggang ditengah jalan kampung. Sesekali dia berguman, entah berdendang kecil atau berbicara dengan dirinya sendiri, aku tak tahu. Sesekali pula kepalanya bergerak ke kiri atau kekanan, sehingga aku bisa melihat mimik wajahnya yang serius lucu & samar - samar kerutan didahinya sekilas.

Dia sama sekali tak menoleh, apalagi menengok sedikitpun ke belakang, kearahku, yang sedang mengendarai motor berkecepatan 25 - 30 km/jam ini --dan bagiku semuanya terasa amat lamban--


Kadang kala kita --si manusia kecil ini--, tak menyadari dengan sekeliling... hanya menyibukkan-disibukkan dengan diri sendiri & "diri sendiri"... Tak berusaha menyadari hal yang tengah terjadi. Bahkan lebih buruk lagi mungkin : APA YANG AKAN TERJADI ! Bukannya mendahului yang akan menjadi "ketentuan", hanya saja.. manusia diberi kelebihan berupa akal-pikiran serta perasaan untuk sensitif. Berpeka hati dengan hari esok! Karena didunia ini banyak hal yang masih bisa 'diraba dan dilihat', seperti 'logika kecil' bahwa jika kita tidak bangun pagi-pagi sekali, maka kita akan terlambat ke kantor yang masuk pukul 7 pagi! Atau, kita akan merasa lapar dan haus jika tidak makan dan minum!

MANUSIA BODOH MANAPUN PASTI TAHU AKAN HAL ITU !

Pangeran kecil masih saja melangkah. Rambutnya yang disisir membelah ke kanan naik turun mengikuti gerakan tubuhnya. Aku masih saja mengikutinya dari belakang, mengamati tiap detik frame - frame live show ini. Sepasang sandal jepit warna oranye sedikit kebesaran dikaki - kaki mungil yang begitu lincah menopang tubuh kurusnya.

Mulut itu masih saja tak henti - hentinya menyuarakan apa yang dirasakan - dipikirkan. Tapi aku tak bisa mendengarnya! Entah karena dia terlalu jauh dariku, suaranya yang tak keras terdengar, suara bising sekitar, helm standardku yang begitu lekat menempel ditelingaku atau memang anak itu hanya berguman, lagi-lagi aku tak tahu. Karena aku hanya bisa melihatnya dari balik kacamata minusku.

Hingga detik ini, bocah kecil itu tetap sama : sama sekali tak menengok kearahku, si pengendara kuda besi !

Dengan (alasan) kesibukan tiap inchi hidup --kita, si makhluk kecil-- seringkali mengabaikan konsekuensi yang semakin mendekat. Pelan tapi pasti, semuanya seolah-olah bergerak menjadi : 'begitu saja' terjadi. Dan kita --lagi dan lagi-- seringkali tak menyadari bahwa semua itu disebabkan : juga karena diri sendiri.

Jarum jam bergerak ke angka 08.30.
" Tinnn! " kutekan klakson motorku, sekali, dengan ringan dan sesaat.

Reaksinya benar-benar luar biasa. Si kaos merah tersentak kaget. Mungkin gelembung-gelembung khayalan-bayangan di benaknya meledak berantai satu-satu dan menguap seketika.

Dia berlari kencang menjauhi kami berdua, aku dan motorku. Aku sempat mencium sekilas bau wangi tipis sabun darinya yang terbawa angin, angin yang ditinggalkan dia ketika berlari dan sebaliknya, kusongsong angin yang meninggalkannya. Si kecil ini rupanya barusan mandi ternyata, kataku dalam hati. Ya, mandi pagi yang kesiangan.


Pernahkah terpikir bahwa apa yang kita rasa telah berjalan pada track-nya, meloncat dari yang seharusnya? Seperti putaran sebuah lagu pada kaset atau CD yang tiba-tiba berkelebat pada nada berikut dan itu bukan lanjutan nada semestinya? Begitu spontan, hingga kita tak bisa mencegahnya ?

" Tiinn n n . . . "
Sekali lagi kutekan klakson, masih dengan cara seperti bunyi klakson pertama.

Dia semakin kencang berlari, sekali lagi hanya : berlari kencang!
Pemandangan 'aneh' itu mau tak mau membuatku 'tersenyum'.
Mengertikah hal apa yang membuatku tersenyum pahit sekaligus geli?

Ya, si wangi sabun tadi hanya : berlari kencang. Bukan : bergerak menyamping. Tidak bergeser minggir!

Tiba - tiba, kudengar seruan melengking dari arah depan penuh nada kekhawatiran.

"Hoeeeeiiiyyyyy! Mingggirrrrrr !!" suara seorang ibu yang sedang sibuk menyapu di sepetak halaman rumah sederhana, makin membuat si sandal oranye bergidik.

Kali ini mungkin --lagi-lagi-- balon-balon khalayannya yang tadi sempat terbentuk lagi, telah melumer. Tak bisa untuk ditiupkan di bibir kecilnya seperti saat aku pertama kali melihatnya tadi.

Pangeran kecil akhirnya berlari minggir. Dia menatapku. Benar-benar khas sorot anak kecil. Begitu gemas, aneh dan tajam serta sedikit tegang bercampur gelombang dengusan. "Berkata" tegang, bingung, takut, khawatir, kaget, senang, lega sekaligus bersyukur. Sejuta tatapan dalam sebentuk hunjaman pandangan yang sepertinya kukenal di masa lampau.

Ketika aku akhirnya (berhasil) melewatinya dan kemudian beradu mata, aku seperti melihat diriku di bola mata 'si Sisir miring kanan'. Cermin bening itu memantulkan gambarku :
"Aku (dulu) juga pernah melakukan hal yang sama sepertinya."

Ada "bola-bola raksasa kasat mata namun bisa dirasakan keberadaannya" sedang menggelinding : menerjang kearah kita.

Tanpa disadari, kita masih saja sering hanya berlari... berlari... terus saja berlari kencang dan lebih kencang lagi... tanpa berpikir untuk minggir menghindar! Padahal saat itu
' BUKAN BERLARI KENCANG INI YANG DIBUTUHKAN, TAPI "HANYA PERLU LANGKAH KECIL dan RINGAN" untuk MEMUTUSKAN KEMUDIAN MELAKUKAN GERAKAN 'MINGGIR KE TEPIAN '.

Dan, SEKELILING-LAH yang sering kali 'meneriaki' kita untuk segera menangkapi kembali kesadaran yang tengah lepas beterbangan dari sangkarnya.

Sedikit terdengar konyol memang, tapi begitulah adanya. Kita telah mendengar gemuruh bola-bola itu, bahkan melihatnya menggelinding mendekat. Hanya berlari kencang tidaklah cukup, namun menepi adalah untuk menggenapkan.

Kalau melangkah ringan dan menepi saja sudah cukup menyelesaikan, kenapa harus terengah - engah berlari kencang ???

Begitulah, KADANG kita dikejutkan oleh orang lain, namun kitapun juga SERING DIKEJUTKAN OLEH DIRI SENDIRI.

Friday, December 15, 2006

Mari Belajar pada Lalat !

Mengernyitkan dahi ? Heuheuheuu.... Lagi2... lagi2... hanya pengen berceloteh - sharing ajah koq...
>,^

Hari minggu kmaren seisi rumah pada dihebohin dengan bau yg ..yah.. not smelt good-lah.. alias hueks bangeti. Udah bbrp hari ini, qt dibikin nggak nyaman pokokna. Saat menebar, si bau tadi ga' konsisten .. artinya, sukak timbul tenggelam.. kadang tercium kadang enggak... Yaikss! mbikin bete & bingung buat nyari dimana sumber bau tadi berada, kan?!

AyahQ ngira itu bau adalah baunya cicak mati yg kecepit di pintu ato 'nako' jendela. KakakQ bilang, bukan! itu pasti gara2 kodok kecil yg sukak maen2 trus nyemplung di rak sepatu sampek ga bisa keluar (critanya, ruang tengah keluarga kami dekat halaman dalam alias tempat terbuka).

"Apa mungkin tikus kecil, mengingat baunya ga terlalu sangar gitu?" tanya plus pendapatku. Tapi, saat kulihat tatapan mata & kerut2 didahi mreka be2.... enggg...gakkk deh keknya. & Benerkan..., mereka bilang : "Bukannnn!!!!!" dgn kompaknya. ( Iyaa...! Iyaa...! ;p )

Then, eksekusi dilaksanakan. Rak sepatu di luar ruang keluarga diobrak-abrik.. Kakak naik kursi buat meriksa lubang angin diatas jendela... AyahQ meriksa berkali2 nako...& nihil !

Akhirnya, mereka berbincang2 --dgn serunya-- ngebahas letak-arah dimana kemungkinan si Huekk tadi ada. Kakak ngomong di sebelah Timur ruangan, Ayah bilang di sebelah Selatan ruang. Saat dicari di kedua t4 itu... lagi2 ga ada ! Huahh.... ABC : adhuhhh... capekkk deyyyhhh.... !

Sejenak mereka diam. Ada sesuatu yang 'salah' menurut mereka.. tapi apa itu, blom ketahuan juga. Tikk..takk...tikk...takk...tikk... Plopp!! Mereka menyadari bahwa sedari tadi mreka : nggak ngeliat - nggak ngrasa sesuatu yg seharusnya 'diliat'. Ya, lalat hitam! Dimanakah makhluk itu sekarang ??? Kemana arah dia terbang yaakk ?!

Lirik punya lirik, ternyata makhluk itu terbang ke arah barat sebelah luar ruang tengah kami. Dan...., bener kan!? Sumber bau 'Rafflesia Arnoldi' tadi ada di situ.. 'bekas' cicak udah rest in peace di pojokan.

Dengan sedikit rasa agak2 aneh... rada wagu2 gak rela... malu bercampur geli2 & entah apalagi.. kami katakan juga : "Terimakasih ya, Lalat!" di dasar hati ^,^

KakakQ bilang --seperti berguman & lebih ditujukan pada dirinya sendiri-- "Ternyata qt harus belajar pada lalat, ya..."



^_^

Yaa... yaa.... Suatu hal pasti akan jadi 'dahsyat' jika dijalankan oleh ahlinya.... sesuai porsi.... sesuai profesinya... sesuai 'wewenang'nya... Dan kemudian, saksikanlah proses plus hasilnya yang luarbiasa menakjubkan !

Coba nyuruh ayam buat nemuin bau plus 'sumber permasalahannya', pasti deh ga' kelar2, wong dia nggak 'berkompeten' di bidangnya... si ayam nggak ngerti lagi. Bisa sih bisa, namanya juga makhluk serba bisa alias termasuk (pe)makan segala.. nasi (bekas), sayur basi, kue, bekatul, jagung, cacing, serangga, kerikil, bahkan karet gelang buat ngikat es lilin ato gula pasir 1 kiloan yg di beli di pasar --kayak ayam2 kampung yg dipiara dit4ku :p -- pun ditelen. Tapi... apa dia yg bakal datang nomor satu nemuin itu bangke? Apa masih dia yg pertama bakal nge-bauin bau ga' sedap itu? Sepertinya, enggak banget deh... ^_^

Hanya mengendus2 bau tak sedap, nggak bakal ngebuat bau itu mak "CLinggg!" lenyap. Apalagi, hanya mengira2 dimana letak bangke alias permasalahan... wiyyy... tambah kagak2 lagi deh mbikin bau itu menguap ! Jadi, emang kudu dibauin - ditemuin - dibuang plus dibersihin - yang semua dilakuin dengan pas ato ma ahlinya.

Hehehee... mangkanya, setelah itu 'sumber' ketemu, kakakQ langsung ngebuangnya juauhhh.... juauuhhh... juuuauuhhhh buangetttiii.. . !Yep! Biar ga bau lagi ! Trus, nggak lupa tempat bekas 'something' tadi dibersihin biar kagak nyisain 'residu2' bangke ples bau dumz ...

Huahhh h h . . . . . Feewwhh h h h h h . . .

"Kemarin", bener2 hari yang "melelahkan"... tapi ... gpp lah... qt2 kan jadi bisa "berpikir" skaligus "belajar" ^@^

& now...
Meski aq beneran ngrasa "ihh jijik, iyyhh!" ma binatang satu ini...
Binatang yg 'merusak - menghancurkan' sesuatu tanpa disadari...
Yg 'membunuh' sesuatu yg segar hingga mati (lalat buah yg ngebusukin buah misalnya)
Binatang yg 'menyedot' soul yg ada didalamnya.. seperti sebentuk soul 'kehidupan' pada makanan, air - minuman...
dan masih - masih - masih - banyak lagi...
Fair saja --dalam masalahku diatas tadi-- aq tanpa ngrasa aneh ato malu2 wagu ajaib lagi, ku bilang dengan setulus hati :

" Makasih ya, lalat! " ^_^

Thursday, December 14, 2006

KEBRUNTUNGAN dalam KEBRUNTUNGAN

Pernah nggak sih qt ngeluh ato menggerutu kalo qt tuh orang yg paling apes sedunia? Ngrasa nggak beruntung? Pokokna sial kuadrat pangkat sejuta !

Heuheuheuu.. pasti deh pernah (ato seriiing hayooo...???) O'oo.... aq sendiri juga pernah gitu koq, my dear... ^,^

Inget critaku di artikel lain blog ini, hari dimana aq dikejar2 copet & dihari itu juga ternyata kuliyah yg kuduna ngumpulin tugas ditangguhin? Ending critanya, seminggu kmudian aq dapet nilai A+ coz di'jeda' waktu itu aq berkesempatan buat nge-perfect-in tugas tadi (meski ditebus WAKTU, nge-print2 dgn tinta warna-warni... kertas khusus buat ngeprint warna.. hikss.. Duit 'mahasiswa' gitu loh... ;'@ )

^_^ happy ending! (tapi aq tetep ga bakalan ngucapin : "Makasih banyak, ya!" buat para copet itu!)

" ...Beruntung dalam sebuah keberuntungan... Waktu dengan kebijaksanaannya... "


^_^

Mirip dgn kisah tadi, tapi sedikit beda.
Siang menjelang sore itu, aq jalan2 dgn ponakanku (kata orang2, qt sering dibilang kakak adek, malah dibilang kembar.. ghubrakkk!) di sebuah mini market deket rumah. Iseng2 qt ber2 masuk di konter sepatu. Beneran ketika itu I need (not want!) sepatu yg rada nyante. & kebetulan aq bukan tipe makhluk yg 'Brand minded'... so.. cuek2 aja ma merk2 septu di hadapanku.

Wuihhhhh...! Mataku tiba2 melihat 'makhluk' cantik yg sporty itu! Aq nggak berkedip! Asli! Dandanan-penampilannya bener2 simpel, keren, asyik, nggak murahan, bener2 deh punya kepribadian! Balutan warna kulit coklatnya itu .. umm... ! Ponakanku pun menggumankan hal yg sama juga ketika melihatnya.

Youp! sepatu sporty coklat dgn tali warna putih itu, nangkring di rak dgn cahaya keanggunan yg menakjubkan. 'Kombinasi' yg indah! (Santaii..santaiii... ga da sinar dari arah atas ke bawah yg menyoroti itu spatu mak " Tringgg...." kayak di pilem2 koq ! ;p )

Uaaaaahhhh!!! Benar2 tergoda buat memilikinya! Pengen bangetti ngebeli! Mana hargapun kejangkau banget! Murahhh bowk! Jarang2 da barang bagus & murah kayak gini.

Tapi.. duhh..dilema niyhh... bulan ini dah keluar duit banyak, benerin motor... ganti ban luar... keperluan bulanan.... duit dipinjem2 & blom 'cair2'.. (whuikikikk..! ^@^ ), blah..blahh... bluahhh... Hikkkss! Pokokmen nasib yg bener2 mengenaskan di tanggal muda...

Ponakanku menyemangati aq buat bli itu sepatu (bener2 ga bisa dibeda'in siapa yg mo bli & mana yg kagak ^,^ ) .. .Tapi.. ummm... enggak deh.... (kaget ya?). Aq punya pemikiran lain. Saat, aq meletakkan kembali itu sepasang sepatu di rak (padahal dah dicobain dgn segenap jiwa raga.. hikss..), kubilang sama ponakanku :
" De', saat ini aq ga beli.. Ada prioritas yg bener2 prioritas sih.. (nyengir sedih). Tapi, besok.. Inget2 ya, kalo ini spatu emang buat aq, dia pasti masih disini, & insya 4JJ1 tak beli (beneran senyum). Kalo' nggak.. hikss.. ya dadah! Tapi besok pasti dpt ganti yg lebih baik koq!"

Qt be2 senyum. Ponakan cantikku itu paham apa maksudku (smart girl!)

3 bln kemudian dari kejadian itu, sepulang dari kantor menuju rumah, aq niat buat balik ke mini market tadi. Sendiri. Sama2 sperti 90 hari yll.. --tanggal muda-- tapi di hari itu aq barusan dpt --alhamdulillah-- rejeki tambahan dr ke-2 orang mbakku coz nge-bantuin kerjaannya

Dan...
'Si cantik' itu masih tetap ada di sana, seperti si 'upik abu' Cinderella macho (kan spatunya sporty.. inget?!). Bedebu dikit memang.. tapi, it doesn't matter! Aq tau inner beauty-nya koq ! Hehee..

Kemudian --setibanya dirumah-- Qtunjukkan spatu itu ke ponakanku. Dia tersenyum, takjub. Dan dia mengulangi kata2ku 3 bln yll..

Tarara...! Happy - Happy - Happy ending !!

Pernah juga kejadian, kalo' ga salah inget sekitar tahun 1987-an. AyahQ ketika itu mo pergi keluar kota. Pesen travel di tempat A, eh.. penuh. Pesen di tempat B, katanya baru aja travel yg dimaksud dah brangkat. Pesen di travel langganan,udah keduluan keboking orang, gara2nya 'hanya' beliau kalah cepet ga' nelpon 1 menit sblomya. Padahal ada DL & rapat penting. Akhirnya, AyahQ milih pergi dengan travel langganan ke tujuan yg dimaksud pada jam brangkat berikutnya.

Subhanallah! Ketika diperjalanan --di daerah sebelum Ambarrawa-- beliau menyaksikan travel langganan yg semula di pengenin beliau itu terguling masuk di sawah yg cukup curam & dalam! Keadaan mobil itupun cukup parahh!!

Jika 1 menit sebelumnya beliau jadi boking itu travel... Alhamdulillah... 4JJ1 masih melindung beliau & kami semua.

^_^

Jadi... kesimpulannya.... "Wheewwhh... !!"
Ngerti dumz apa kamsudnya... Youp!! " Itu !" -->terjemahin sendiri<--

"Bingkai di dalam bingkai" Di dunia jurnalistik, di koran2, pada sebuah artikel ato berita, kadang ada gambar (kecil) di dalam gambar... 'inzet' istilahnya kalo' ga salah (please, dikoreksi kalo' salah).. Seolah menerangkan kalo' ada tingkat penjelasan yg lebih dalam di satu 'ucapan' yg 'dilontarkan'. Qt kadangkala ngrasa kalo keberuntungan itu datang disaat itu juga --detik dimana kita ngrasa beruntung, seketika itu juga-- Tapi, dikali lain, qt bakal nyadari kalo qt itu beruntung setelah menjalani (proses) waktu.. ketika pikiran mulai mengendap.. emosi kembali tersusun rapi.. kadang itupun juga setelah qt dapat comparison-reason, yang... yahh.. kadang ga' "nampar & nggampar" sih.. hanya pembanding tadi menggamit qt di tempat yg begitu tepat ... ^_^

... Pernah merasakan hal seperti itu ?? Kalau masih saja nggak ingat.. Coba deh... tengok dikotak2 hati kamu.. pasti ada & pasti ketemu... Karena kotak2 berikut isinya yg begitu ajaib indahnya itu bukan untuk ditinggal disimpan...

Aq jadi inget, orang yg paling beruntung & bahagia itu adalah manusiya2 yg bisa menyadari kalo' dirinya itu beruntung + bersyukur.... & sebaliknya, makhluk2 yg ga pernah beruntung adalah jiwa2 penuh keberuntungan yang NGGAK PERNAH SADAR bahwa dirinya (memiliki) keberuntungan2 itu dalam hidupnya.

Fieewwhhh... Trus.... Ending-nyahh ????
Mari mBikin Happy ending yg ber-Ending Happy !!

Wednesday, December 13, 2006

"Bang-jo"-nya Traffic Light

persembahan bagi mereka para pemakai jalan(an) - pengguna kendaraan --apapun itu--


Jujur, gimana sih perasan qt saat ngadepin traffic light?

Gak peduli itu pengendara 'gerobak' (seringnya digunain ma orang2 yg nggak mau ngaku kalo' dirinya naek boil, & kadang kalo' penggunaan kata ini nggak ati2, artinya ga pas sama orang yg dihadapin bisa terjadi 'miss understanding', mau coba? ), naek motor, bus, sepeda, etc... gimana sih perasaan ato pikiran yg ada ketika itu?

Kalo' nyala merah , jelas qt pada berhenti. Ijo apalagi, pasti deh langsung pada balapan ngabur. Tapi.... giliran pas warna kuning ????

Berani dicubit ! Kebanyakan dari qt (terutama yg hidup di negeri ini) PASTI ngartiin warna kuning itu :
ceppeettTT ! ! ! ! Keburu merraaahh h h H H H H H ! ! ! !

Duu...duu...duuu...duuuuu..... (pura2 ga' liiiyyaaattt.. pura2 ga' tauuukkk... pura2 ga' dengerrr ahh...) ;D XD ;)) Warna kuningnya Bang - Jo bagi aq punya arti sendiri. Aq nggak tau kalo orang lain, tapi... mungkin.. mungkinnn.. --sekali lagi mungkin, lhooo...-- ini hanya dalam pikiranku aja.

Lampu No. urut '2' -- dari bawah ato atas sama aja -- itu kurasa mirip banget sama 'wilayah abu2'. Warna Kuning yg tergolong dlm warna panas di mata kuliyah Nirmana (Desain Elementer kalo' sekarang) itu pada pelaksanaannya di lapangan.. eh, dijalan(an) emang bikin kringetan.

"Si Transisi", benernya sih mulia banget hatinya. Dia yg pada awal kelahirannya dirancang khusus - dipersiapkan untuk selalu mengatakan pada orang2 : "berhati-hatilah" --tanpa pandang bulu-- seolah udah nggak lagi sesuai spek-nya.

Dia seperti jam pasir, memberikan jeda peluang bagi siapa saja untuk terus ngebut, ngerem mendadak, ato tertegun2 - seperti otak tersedak mendadak saat memutuskan harus bertindak 'apa?'.

Benderang kuning yang berganti tiap beberapa detik itu, entah kenapa jarang sekali diekspose. Berita yg kebanyakan hanya berceloteh tentang nyala merah ato hijau. Cerita2, cerpen atau sejenisnya nggak pernah heboh mencantunkan kata "lampu kuning". Se'anak tiri' itukah traffic light warna kuning itu? Tak sedramatis(ir)kah binar kuning itu dibanding saudara2nya, Si Merah & Si Hijau? Seperti dalam (kebanyakan) keluarga, kadang --sekali lagi kadang-- anak pertama & terakhirlah yang akan 'terlihat' daripada anak yang dilahirkan di posisi tengah2.

Saat ada 'waktu' untuk terlintas dibenak, dimampatkan disebelah manakah si kuning? Atau kemana lenyapnya warna kuning itu? Menghablur?

Sekali2, perhatiin deh orang2 disekeliling gimana mereka merespon warna lampu yang hampir nggak pernah disebut2 dlm singkatan: "Bang" (Abang = merah dlm bahasa Jawa) & "Jo" (Ijo = hijau).

--untuk kadar tertentu-- nyala warna kuning ini emang nggak cocok untuk para 'penderita gangguan' : suka bingung, susah bikin keputusan & cinta (ke)panik(an). . Kalo si kuning ini dihadapkan dgn orang2 seperti itu, biasanya si orang tadi akan bereaksi untuk (keliatan) ragu2. Ragu untuk terus menerjang traffic light atau memperlambat laju kendaraannya untuk berhenti (smoga nggak ada kendaraan lain yg ngebut di belakangnya... Amin)

Tapi pada takaran tertentu, nyala kuning akan membuat reaksi yg sebaliknya : reaksi yg berlebih. Orang yg terjangkit penyakit ini bakal ke"Pede"an buat mbikin 'judgment' sepihak. Sekonyong2 yakin kalau dia bakal baik2 aja kalo' terus melaju. Oh My dear, berdo'alah dgn sangat...semoga ga' ada sesama pengendara yg berpikir 'mirip' pengendara yg otaknya dipenuhi warna kuning tadi --yang 'ruh'nya kini di sayap jalan giliran lajur lampu ijo--

" .......... "

Fiewwhhhh...
Karena, seringkali 'skenario' itu nggak cuma 'satu (jenis) script' kan? ^_^



Beda kasus kalo' lampu kuning dihadapkan ke orang jail. Aq punya kenalan yg --ngakunya-- hanya nge-Test kewaspadaan orang didepannya kalo pas berhenti di perempatan lampu merah. Katanya, dia bisa mengklasifikasikan type manusiya yg da didepannya itu doyan 'ngilang' alias ngelamun or emang seenaknya (ato malah refleknya terlalu super duper canggih yak? Ga' tau' !). Kenalanku bakalan nge-klakson pendek & tiba2 ketika lampu nyala kuning bbrp saat. Pasti orang yg lagi 'nggak nginjek bumi' bakalan kaget & nge-gas kendaraannya buat jalan. Kalo' orang yg waspada, bakalan mastiin warna bangjonya apa beneran dah nyala merah. Tapi kalo' kenalanku tadi lagi apes, bakalan ditoleh & dipelototin pengendara di depannya, ato malah kemudian dia bakal di-geber-in kendaraan. Hakkhakkhakk... syukurinnn!!! Mangkanya... jalanan koq buat guyonan! Jadi sodara2, karena itu ajaran sesat, jangan ditiru yak! ;D

Lalu, bagaimana kalau bangjonya pakai lampu kuning yang kelap-kelip saat mau menuju nyala merah.. Pernah perhatiinkah? Selama pengamatanku, ternyata lampu kuning kelap2ip ini dampaknya lebih positif ke pengguna jalan dibanding kalo' lampu kuning yg 'statis', coz lampu ini krasa lebih idup rasanya (Ya' iyalah... wong nyala kuning! Duhh!)

Bagi aq pribadi, lampu seperti ini kerasa lebih welcome. Dia bener2 mengatakan "Haloo, saudaraku... hati2 ya... " Seolah, sekelebat tatapan ramah & sebentuk senyum hangat ada disana. Si Kuning benar2 menjalankan tugasnya dgn teramat sangat bijaksana. Kalo' dah gitu, tergantung si pemakek jalannya dumz.. ya ga?

Tapi sayang, lampu kuning kedap2dip ini nggak semuanya menjagai jalanan di kotaku : Jogja. Ga tau kalo kota lain... (Haluu....!! 'Pa di kota kalian lampu bangjonya pas kuning dah kedap2ip semuwa????)

Suatu ketika, aq pernah tanya sama sorang polisi LALIN (PRITTTttt !!! ehee... -- ketangkep !-- gara2nya ngikutin manusia2 didepanku yg jalan terus.. ehh.. apesnya CUMA AQ lagi yg kena... depan2ku nggak tuh.. pada dibiarin... Sial ga?! Bletakkk !!! Meski dah protes.. teteup kekeuh aq disalahin --> emang loe salah Ntan, ga sah protes ahh.. <-- iya sih... tapi, depan2 aq apa ga salah juga?!! Wueeee' !! Pliss duehh!!) Kutanya si 'pencegat' aq tadi --> iseng banget :p <-- Yah.. itung2 nambahin data di "S-W-O-T" biar nemuin P(ositioning) D(ifferensiasi) B(rand) -- Alahh!! Ghublakkk !!!--

Tanyaku :
"Pak, itu lampu kuning koq ga' kethap-kethip pas mo merah knapa yak? Beda banget kalo' qt di prapatan Wirobrajan misalnya. Semua bangjo di Jogja digituin lah. Lampu kuning statis gitu bikin deg2an.. Rasanya tuh : iyaa ya iyaaaa..., enggak ya enggakkk..." ( salah yak ngomong gini? Whuikikikk.... :p ) --> pura2 jd bego.. jgn2 aq-nya yg emang bego... Whawhawhaaa.. gpp deh.. yg penting DAPAT 'testimoni' ;))

Trus, yg ngejawab malah Bp Polisi satunya yg nampak lebih tua & lebih wibawa :
" Ya iya mbakk... pengennya... (senyum). Lampu kuning statis gitu kan lampu kuno (senyum lagi). Tapi ya itu mbak, butuh banyak waktu & biaya untuk mengganti semua traffic light seperti itu di seluruh Jogja (lagi2 senyum). Bisa ngebayangin kan berapa banyak biji bangjo? (senyum2 lagi) belum lagi nanti yg nggali2 tanah...(lagi2 tersenyum lagi..) " --> aq jd pengen garuk2 kepala yg ga' gatel <-- ... Whuawww... bener2 bapak Polisi yg murah senyummmm... whuuaawww... takkjubbbb... whhuuaaww.. terpukauuu.. whawww... jadi bingung... whawwww.. koq, jadi demikian.. alahh! Mulai lagi! ^@^

Gitu deh critanyaa....
So, teman2... btw sekarang..... traffic light --terutama lampu Kuning 'statis'-- itu... enaknya.... diapain - dibagaimanain atau.. malah dikemanain yak?

Trus..., qt mo jadi yg : (ke)"pede"(an)?... si ragu2? .... si "nginjek bumi" ..... atauuuu.... ????

HAYYyyoooo o o o ? ? ? ? ! ! ! !

Saturday, December 02, 2006

Tesss.. & kringet pun menetes, hiksss...

Kalo (ter)ingat... rasanya sedih-sedih, geli, seneng, takut, marah, sebel, "wagu", aneh-anehhh gimanaaa gituuu...

Duluuu dimasa lalu, diriku dah ngerjain Deadline - DL tugas kuliyah : "Diskom 2".. Beneran kita fight mati2an, pokokmen perang abis2an deh.. (kalo di film2 kartun Jepang niy, aq dah pakek iket kepala warna putih, trus orang2 disekeliling pada menari2 kayak cheerleaders buat kasih support, ato mereka pada mukul genderang & mengoyang2kan 'icik2' ;p )

Nggak tidur, makan ga teratur, ga mandi (upss... ), kamar kayak kapal pecah, wajah kusem, kertas2 tugas ukuran A3 - pensil berbagai ukuran tebal - setip alias penghapus - kuas - cat air - pensil warna - lakban hitam - double tape ples kertas "klethek"-annya (au' bhs Indonesianya apa'an) - bejibun kertas bekas ngePrint - pada berserakan ria menebar dimana2... Yang terburuk, mata jadi susah buat melek ( butuh diganjel ! ), truss.. ada lingkaran guedhe item plus jadi mengantung di sekeliling mata (bukan bintitan lagi !) kayak Panda dari negeri Cina !!!

Huakakakkkk k k k k k ! ! ! ;D

Apalagi pas diajakin ngobrol jadi ga' nyahut2 alias lemotzzz coz loadingnya lama.... " Drrr... drrr.... drrr r r r t t t . . . ." kayak printer zaman baheula, makeknya pun kompi sblom zaman millenium ... wheeww!!

Singkatnya, aq berlari2 ke kampus biar ga telat, eh.. malah tumben2nya colt ompreng kayak "kompor minyak" jurusan Jogja - Jakal itu luamaaa buanget-ti munculnya. Saat naik itu kompor pun, kendaraan ajaib yg biasanya ngebut zig-zag dijalanan tsb koq ya nyante2 pisan jalannya... gontai gitu, bikin ga sabar! Dah gitu, masih kudu berjuang naik angkot lagi, ganti bus kota jalur 12..., poinkk k k ! !

Waktu benar2 ikut andil mendramatisir suasana ketika itu,.... ujung kerudung melambai - lambai... daun2 kering pada jatuh berguguran ketiup angin... whesszz z z . . . . slow motion ( Halah! Lagi2 komik - film kartun Jepang !!! :D )

"Horee... bus datang !!"
... Tapi.. Ampun dueehh !! Penuh sesuaakkkkk, bergelantungan, nggak nguatinnnnn !!

Kepaksa itu bis di"Rela"in lewat deh... hikss.. (nyawaku cuma atu!). Naa, syukurnya bus berikut cepet datang.. mbikin wajah jadi sedikit sumringah. Fewwhh h . . . ^_^

Ambil duduk di bagian agak blakang, maksudnya sih biar nanti enak keluarnya. . but, koq perasaan tiba2 kagak enak yaa... ? what's up?!

Aq mulai merhatiin sekeliling, coba menetralisir perasaan, tapi deg2annya malah jadi tambah gedhe.

"Klingg!" Aq beradu mata dgn 2 orang yg aq ngrasa agak 'familiar', I mean, pernah liat di somewhere gitu, tapi aq nggak bisa nginget tepatnya apa'an.

Tiba2 salah seorangnya tersenyum aneh padaku (Hegghh!) & kmudian mengucapkan sesuatu ke kawan2nya dgn bahasa yg aq ga ngerti plus aneh, tapi aq yakin itu bahasa 'isyarat' mereka.

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7.. semuanya berjumlah 7 orang, mereka saling kenal ... dan 7-7-nya kemudian menatap kearahku "Jhlebb b b b !!" kayak anak panah.

"Plakk k k !!" Aku seperti ditampar & tersadar tiba2 ... krn yg ada dihatiku kini rasa ngeri - horror thok! Gimana nggak, lha bus yg lumayan sepi itu, ternyata 3/4 -na isi copet semua, sodara2 !!!!!!!!

GHUBRRAAKK k k k k ! ! ! ! !
Hikkssssss s s s s s s s . . . .

Tanganku mulai kringetan. Dan bener kan, para copetpun mulai beraksi. Ketika itu, mreka 'ngrubungin' mbak2 berkerudung saat mau turun lewat pintu depan, terang2an gitu. Masya Allah !! Pak Sopir & keneknya ga bisa berbuat apa2, mereka hanya keliatan marah, jengkel, sedih nyampur jadi satu & pasti misuh2 dalam ati.

Saat copet mulai bergerak ke arahku, aq langsung neriakin kondekturnya : " Kiri Pak!! Kiri i i ! ! ! KIRI I I I i i ! ! ! !

Bus mulai melambat berhenti, tapi masih dapat dikatakan cukup cepat juga lajunya. Grombolan copet itu tambah dekat ke arahku. Aq nggak tahan lagi, so... aku ngloncat dari bus! Ga' kupeduliin teriakan kaget mas2 kondekturnya. Bodo' amat !!

Stelah loncat, aq sempat ngelihat sisi kaca jendela sbelah blakang bus. Nampak si mas kondektur itu entah kenapa terlihat lega. Apa karena aq ga jadi dicopet ato krn aq cukup 'gila' buat nglompat plus ga' papa... ato both of them? Aq nggak ngerti pastinya apaan.

Cukup logis kupikir kalo aq ga' jalan cepet2, takut gerombolan copet tadi turun & ngejar aq krn t4 turunku ini nggak strategis, persis deket prapatan/bangjo Jetis. Lagian, aq masih bisa liat mereka menatapku, dimana aq bisa ngeliat balik si kondektur tadi dari kaca blakang bus yg sama. Alhamdulillah, manusia2 itu ga' mengejarku (manusia?! Emang masih pantes disebut manusia?!!)

Beberapa lama aq nungguin Colt kuning "Kobutri" jalur 17 sebagai ganti bis jalur 12 tadi alias transport alternatif untuk mengirim diriku ke tujuan. Dan, syukurlah.. dpt tempat duduk yg cukup lapang. Meski demikian, hal melagakan itu masih saja membuat aq tetap sibuk untuk mengatur nafas, tarikan nafas yang satu.. satu... satu...

Hasilnya, bbrp penumpang menatapku... Ahhh, peduli amat!

Persis di depan gang Puntodewo aq turun dari si kuning. Sekitar 10 meter masih kudu jalan buat nyampe kampus. Aq langsung ke Perpus, dimana temenku si 'Tomat' alias 'Teko Ajaib' (kayaknya krn saking mungil & sebab usilnya), makhluk yg sebenarnya bernama Yuni (kecil) ini nunggu. Youp, kita emang janjian buat ngumpul tugas hari itu.

" Teh, kamu knapa-e?" tanya si Coklat, sebutan lain dari si Tomat. & oh ya, aq emang biasa dipanggil tmn2 seangkatan dgn sebutan "Teteh", yg menurut mereka sebutan itu untuk menyamankan-menyamarkan & 'menghaluskan' panggilan berdasar strata usia (kalee').

" Eh? Hah?! Ga' papa.. knapa emangnya, Yun? " aq balik tanya.

" Wajahmu puceeeet..... banget! " Pas ngomong gini, anak ini ekspresinya : " luarrr... biasa! " ;'D

" He'eh.... hee... ", aq mengiyakan & nyengir sekenanya. Masih dgn sisa2 gemetar + rasa deg2an yg mulai agak reda, akhirnya aq cerita keajadian yg aq lakonin hari itu ke mereka (coz, entah kenapa kmudian ga cuma Yuni yg ada disana)

Si Teko Ajaib & "temen2 baru" yg ikutan nimbrung dengerin pada ikutan shock (makasih... makasih buat perhatiannya, jadi terharuuu... ^_^ ). Aq menggaruk kepalaku yg sama sekali ga' gatel & tertutup kerudung - ga' tau' - pokoknya reflek aja.

" Piye? tugasnya dah dikumpulin ? Dosennya dah datang blom ? Diruang mana ehh?? " tanyaku kemudian ke anak2, keliatan banget kalo tiba2 tersadar dari 'jetlag'. Tujuanku ke kampus hari ini kan buat ngumpulin tugas Deskom 2.

Anak2 pada saling pandang, trus nyengir pait... 'Hawa' koq jadi kagak enak gini, yakkk.... ??

" ???? "

" Benernya ... aq mo nyuruh kamu balik Teh, tapi enggak tega liat kamu ... " kata Yuni.

" Loh?! Koqq q ??!! "
... Whuadhuhh... perasaanku jadi tambah ngga' enakk k k . . .

" Kuliyahnya kosong Tehhh... "

( Bletakkkkkk k k k k k k ! ! ! )

" Trus..., yg ngumpulinnya minggu depan... "

( Nginngg g g g . . . . . . Ghubrakk k k k k k k ! ! ! )