Sunday, October 29, 2006

THR VS "THR"

^_^

+_+

seneng...
sedih...
bahagia..
takutt...

fewhhh...

TV remote hitam yg udah agak buduk ini nggak henti2nya aq pencetin keypad-nya. "Nutt..nutt..nuttt.." Seringnya, kalo dah mencet tombol No. 4, tayangan di layar TV di rumahku itu nggak berubah seketika. Hihh..! coz itu keypad mang dah rada soak keknya, alias ga pakem buat dipencet.

Buzzz !! Khusus No. 4 ini, mesti deh mencetnya kudu lemah lembut agar channelnya mau berganti...

'Ting - Tonggg ! 'Masih suasana lebaran, semua media still nggak henti2nya menulis or mengucapkan : " Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1427 H " "Taqabalallahu Minna Wa Minkum, mohon maaf lahir bathin", termasuk hari itu di TVku.

Aq tersenyum dalam hati.. bahagia yang nggak terkira, sekaligus disaat yang bersamaan itu juga ngrasain sedih yang datang entah dari mana.

Heeggghhhhhh.... lebaran taun ini lewat sudah.. "Plass.." nggak krasa.

Seneng krn alhamdulillah taun ini masih bisa 'nemuin-menangin' Lebaran bersama orang2 deket & yg aq sayangin. Sedih krn koq rasanya taun ini aq nggak ngapa2in.. Masihkah taun depan bisa kayak gini & lebih (baik) lagi ?

Lebaran, kata itu seperti sebuah headline indah yang akan dibuntuti oleh sub headline ato body copy, seperti istilah-kata : tuslah, mudik, operasi ketupat, opor, baju baru, etc.

THR -- Tunjangan Hari Raya --, nggak mau kalah juga ngebuntutin si headline tadi. & didunia kerja yg penuh terisi sampek luber2 oleh para 'aktivis' pekerja, THR benar2 jadi lagu indah, seindah jika nyebut tanggal 1 atau tanggal muda yg menduduki ranking puncak dalam 'daftar pendapatan & belanja'.

Heheeheeeh... emang bener2 endah! Apalagi kalo 'subsidi' tadi terasa ada 'sisa' buat menuhin kebutuhan.. Wuuuihh h h h h . . . ! !

Tapi, jangan salah! 'THR' yg lain juga semangat banget mencegat buat mengepung kita. Yakin deh kita semuwa ga bisa lolos! Youp! Turahan (Baca = sisa) Hari Raya !! Dari yg namanya sisa remah2 kue-penganan, sisa minuman yg mengandung zat berwarna-warni tinggi alias sirup, berkantung2 kulit kacang & 'koro' (thx God! bukan kwaci biji labu warna hitam yg uuaasssiiinnnn itu, huakakakaaa!), cucian piring-peralatan dapur-etc, dann.. sampailah pada hal terakhir yang bikinnnnnn nyesek kalo tersadar : BALIK KE RUTINITAS - GAWE (hayoo... tull ga? Rasanya, yg ada cuma kayak ungkapan : ' I hate Monday !' gitu kan..)

Ya...ya... itu lumrah koq, manusiawi. Aq juga ngrasain 'jetlag' yg sama.. ga muna ;p Apalagi kalo liburnya dikasih mefet bin dikit ama boss.. trus dah 'digadang2' ma Deadline yg bejibun 'plus-plus' (= plus ga jelas, plus ga da bahan-materi-data, plus kudu ngerjain dr awal lagi, plus wait & see, akhirnya : plus ga kelar2). Intinya, semua 'keindahan hidup' itu terangkum secara 'menakjubkan' didalamya. Whawhawhahaha a a a . . . Selamat !!

Kalo boleh milih antara jamu yg paitnya minta ampyun dgn hal diatas tadi, pasti aq kekeuh milih gula (lho?!). Becanda dhenggg !

^_^
Yah, balik lagi ke 'mantra' semula deh : suka ga suka, qt 'disodori' buat ngejalanin itu & qt dipaksa buat mengakui kalau qt nggak bisa menghentikannya.. Coz waktu jalan terus..hanya bisa ditunda, tapi sebenarnya bukan waktu itu sendiri yg tertunda, tapi ahoyy!! Sisi yang lain my dear !

Artinya : Every - single - day, 'komponen' dari pait nggaknya 'sebentuk' perasaan-pikiran tadi disebabkan karena qt juga (qt ?! Loe kaleee'...!) dia & mereka, juga bermacam benda - beraneka ragam 'things'

"... (Efek) Bola Salju yang Terus Menggelinding ... "

Kalo direnungkan lebih jauh, kaitannya dengan semua 'curhat' tadi tentunya, ternyata KARENA kita 'mengawali' bola salju ataupun 'menerima' bola salju ( Hey! menerima bola salju nggak sama dengan menangkap bola salju! ). Dan, baik 'menggelindingkannya' maupun 'menerimanya' itu nggak cuma 1 banyak... 2 banyak... 3 banyak... tapi teramat banyak! Nggak cuma 1 X... 2 X... 3 X tapi berkali2! (lagi2 inget, menggelindingkan bola salju nggak sama ma melempar bola salju, my dear... CPPROOoo o o t t t !! )

"... Banyak bola salju disekeliling qt & banyak pula 'material' yg ada didalamnya ..."

Salah satu cara bijaksana & jitu buat menangkis bola salju yg bikin ga nyaman itu tentu dgn. : Kita yg sebenar2nya ( nggak sekedar kata, tapi bermakna asli : aq - kamu - dia - mereka ) berusaha melakukan apapun dengan sebaik2nya, biar nggak berimbas sama hal lain.

Mmmm... So simple - sederhana. It sounds so nice. Tapi kenyataannya, seringkali sesuatu yang NGGAK RUMIT & SINGLE MESSAGE itu teramat susah & beratnya : buat disampaikan ples dikerjakan... & di eksekusi final alyas diselesaikan.

.. Mmhhh... atooo... masihkah saja qt milih kena efek samping bola salju ? Ato malah ada yg mikir gini : Ga papa deh, kan kena ciprat2 dikit, biar idup tambah seru, yah seru2an dikit gitu.. Atauu... what ?? Ada pendapat laen ??? Hehehheee... Terserah deh... pilihan teteup ada di diri sendiri alias masing2 person koq.

Hanya saja :
Heeeiiiiyyyy!! Kelempar & kegilas gelindingan bola salju itu nggak enak lho !
& THAT - IS - NOT - FUNNY !!

........... "Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1427 H" ...........
Mohon maaf lahir & batin

^_^

Monday, October 09, 2006

Berlari.. berlarilah kencang !!!!

Dia tampak berusaha mengambil jarak aman & waktu yang tepat. Sesekali menoleh ke kanan & kekiri, mengawasi hilir mudik kendaraan yang lalu lalang. Tapi, kendaraan yg ada tak sedikitpun menggubris keberadaannya. Dia pun makin tegang.

Di Bangjo MM - UGM itu, sehabis tarawih, kami bertiga di atas motor masing2, - aq, Ippeyh & Fit yg berboncengan - mulai 'gegap gempita' sendiri2 menyaksikan makhluk itu.

"Jangan! Jangan lakukan! Jangan menyeberang!"

Malam masih 'hijau', arloji menunjuk pukul 20.10. Bulan yg membulat karena purnama & anginpun menusuk tulang. Menggigil !!
Dia beringsut dari tempat semula, melangkah satu2, sesekali mundur & melangkah lagi : ragu2.
" Aduh h h ... kasian banget... " Fit 'mengeluh'.
"Jangan Menyeberang !!! " Ipeyh menimpali.

Bangjo sebelah Utara, berganti lampu merah lagi & kendaraan2 yg ada disana mulai berhenti. Ganti Bangjo sebelah Barat, berdetak ke lampu hijau. Mobil & sepeda2 motor 'protholan' berebut melaju dijalanan, ke arah "Selokan Mataram" atau ke arah Jakal "Graha Sabha"-"Purna Budaya".

Sebuah speda motor berpengemudi helm "Cidhuk" lewat dgn kecepatan tinggi bergaya pembalap amatiran mendahului pengendara lain.

Tiba2....
Makhluk itu meloncat dari trotoar !! Dia menerjang dinginnya malam kearah Pos Polisi di prapatan UGM itu. Dia terus saja berlari.. berlari... & berlari kencang !!!

Kami ber-3 menahan nafas, seolah waktu berhenti berputar. Kalaupun toh waktu berputar, sepertinya kami melihat tayangan ulang di televisi dalam slow motion, frame demi frame bergantian.

Pengendara motor itu tersentak sesaat. Tapi seolah nggak peduli.
Dia tetap melaju kencang, menandingi kecepatan si pengendara motor itu, pun pengendara2 kendaraan lain. Sepertinya tak ada lagi keraguan saat seperti masih di trotoar. Akhirnya, dia sampai diseberang jalan untuk kemudian menghilang di kegelapan Hutan UGM dekat pos jaga polisi itu.

Aq - Ipeyh - Fit lega saat menatap dia selamat hingga 'tujuan'.

Ya, kucing warna putih bersih dengan sedikit belang coklat muda tersebut, akhirnya bisa menyeberangi jalan... syukurlah... Entah kenapa, sepertinya kucing itu punya magnet. Kami tak bisa melepaskan pandangan begitu saja darinya. Karena dia begitu bersihnya seperti kucing rumahan, atau sebab karena dia ragu2 menyeberangi jalan ? Ataukah karena kucing itu bersikap waspada dengan sekeliling hingga menarik perhatian kami ber-3 ? Kami nggak ngerti. Kucing tetaplah seekor kucing.

& tiba2, kami bertiga menyadari jika kucing putih coklat tadi, telah begitu saja menjadi bagian dari ingatan kami.

Thursday, October 05, 2006

Kinara Kinari, ... what should I say ?

Beberapa tahun yll, pertama kali denger kata itu pas aq masuk kelas "Sejarah Seni Rupa Indonesia", saat pembahasan tentang Candi Prambanan, khususnya ttg Ragam Hias Prambanan atau Prambanan Motif.

Entah kenapa aq langsung duduk tegak saat si bapak dosen 'dandy' itu menyebut kata "Kinara - Kinari", makhluk mistis yang menghiasi Candi, selain Kalpataru (pohon khayangan yg tersusun dari bunga2 teratai dari bermacam hiasan), burung, kera, angsa, kijang, kelinci, dll, tentunya.

Lagi2, nggak tau kenapa, aq langsung teringat 2 ekor kura2ku dirumah (padahal asli, gambar yg ditunjukin si bapak dosen via LCD di layar tadi jauh dari bentuk kura2ku).


Aq nyengir2 sendiri, habisnya nama itu keknya cocok ma "mereka berdua". ( "mreka berdua"??! Huakakakak.. memanusiakan skale' yak?! Yah... begitulah kalo kita dah dekat dgn sesuatu benda atau apapun, nggak sadar bakal 'memanusiakan' deh. Ga percaya? coba aja ^_^ ).
Akhirnya, aq beneran ngasiy nama mereka dgn sebutan - panggilan Kinara-Kinari, meski dah tlat banget ngasiy namanya karena kura2 itu dah pada gedhe.
Kura2 Brazil warna ijo, satu jantan satu betina udah dipelihara sejak mreka imut kecil2 gitu sama my lovely sister. Wii.. luttuuuuu banget-ti! ^_^ Makhluk mung2il itu sukanya ngider ngelilingi aquarium bulet bening kayak aquariumnya di cerita Pinocchio.
Tiap pagi sblom kerja, mbakku ngasiy makan mreka & then dijemur diluar kamar biar sehat...(kayak bayi aja dijemur :p ) Abis itu bisa ditebak, mbakku pasti minta tolong ma siapa aja yg kbetulan stay dirumah buat ntar itu aquarium (beserta isinya pasti) dibalikin lagi dikamarnya. Si kembar kecil ini ga boleh airnya 'buthek' alias keruh sedikit aja. Ya.. yaa.. my Sist emang slalu berusaha ngejaga si kembar dgn sebaik2nya.
Namanya juga makhluk hidup, pasti deh ada tumbuh2nya.. gitu juga ama si kecil2 tadi. Heuheuheuu... mreka nyaris ga bisa dikeluarin dari aquarium buletnya saat airnya mo dikuras. Pasti deh nyangkut .. alias syusyeh buanget pas ngeluarin ato masukinnya lagi.. "Ngekk", tangan kejepit ;p
Alhasil, oneday, si mbak pesen aquarium kotak, ukuran : p = 100 cm - l = 40 cm t = 20 cm ... Santee.. aq ga bakal tanyain brapa luas & volumenya koq ;)) . Masalah pun klar, tapi engga bertahan lama. Si ex. mungil2 tadi keknya terlalu hiperaktip, mangkanya sering banget main sulap ma kita2... mak "cling" ngilang dari tempatnya. Whuadhuhh!! mreka pinter banget main petak umpet, ga tau' tuh blajar dari mana. So, satu rumah nyariin deehhh.... horee... horee.. hebooh h h . . . ;'D
Pengen tau gimana makhluk itu bisa melarikan diri? Ternyata, setelah diamati diem2 oleh kita, mreka itu saling 'tolong menolong'. Saat mreka main2 (kukatakan gitu aja deh.. abis kan ga tau lagi ngapain), yg satu berpijak pd yang lain buat keluar dari aquarium. Bravo! Pinterr!! Kalo gitu mah sampai kapanpun bakal mlarikan diri !!! ;'(
Aquarium aneh itu akhirnya ngga berhenti lama ...eh bertahan lama. Tingginya bisa dijangkau ma 2 ekor krucil itu sih, so... aquarium malang tadi di-off-kan, meski baru bbrapa hari jadi rumah si Brazil ijo .. alias dianggurin di gudang.
Bikin kolam ga mungkin coz ga da tempat.. klo maksain pun, sanitasi si ijo tadi perlu dipikirin... "Tweweww!". Puter & memuter otak sampek pegel, akhirnya mata tertuju ma sebuah tempat zaman baheula dari tanah liat, yg saat itu njogrok di deket gudang... Nah! Itu dia!
Dimulai deh kehidupan 2 makhluk itu di tempat baru. Dan emang bener, tempat yg cukup luas itu bikin mreka cepat gedhe & bener2 cukup gedhe! "Whawww!" ga nyangka! Waktu (ato tempat itu?) bener2 merubah mreka jadi ga bisa ditenteng kemana2 lagi kayak dulu.... Kudu ada tenaga ekstra buat ngejar mreka kalo lari "Tzinnnggg!" pas t4 mreka dikuras.. Walahhh !!! :']
... Dan mbakku pun pindah kerja ke Jakarta, ga mungkin 2 makhluk ijo itu turut serta, so aq yg kena jatah buat miara. Gpp, toh aq dgn kedua makhluk itu cukup dekat. Denger suara ato liat aq lewat pasti deh pada gubryakan, brusaha berenang mendekat. Gitu juga kalo liat bapak, Ibu ato adekku. Lucunya 2 makhluk ini, sampai akhirnya aq memanggil mreka Kinara - Kinari...
Ya! Aq suka nama itu ^_^


Tugas yg bejibun bener2 nguras tenaga & pikiran, apalagi dah semester terakhir.. KP di Jkt selama 2 bulan, mbikin laporannya plus disambi ngerjain TA... "Blupp p p p"
Tapi, Kinara - Kinari slalu saja ada menyapa dgn 'gubrakan'-nya yg khas buat aq ^_^ Kayak puteran film, kebayang saat gimana repotnya motret mreka. Dibantu temenku --> ngerjain tugas fotografi <-- kita pakek modelnya si Kinara - Kinari. Adhuhh.... keknya sih pendiem.. tapi.. kalo dah lari, jangan tanya!! Bikin kringetan segedhe jagung !! Kudu nyeting ulang dari awal lagi dehhh.. hikss.. ;'@
Sering dlm hati marah sama diri sendiri, aq ga bisa main + ngrawat mreka se-intens kayak dulu.. Apalagi ketika aq dah mulai kerja.. selalu deh "over dedicated" ma kerjaan (mow gimana lagi?).. Sedihnya.. Apalagi kalo' tau aq pulang.. pasti deh mreka nongol2in kepala.. kalo' dah gitu, ga bisa deh ngecuekin, endingnya nyamperin mreka bentar buat kasiy makan ato nguras t4nya aq lakuin.
Suatu malam sebalik dari kerja, aq shock banget. T4 yang biasa ada Kinara - Kinari kosong mlompong! Mreka ga ada!! Tanpa ganti baju & mlepas spatu aq nyari mreka. Kukatakan pada diri sendiri paling mreka main2 lagi kayak waktu kecil dulu. Kuambil senter, karena emang kebetulan keadaan agak gelap, tapi... entah knapa perasaanku nggak enak... Jangan2 ini kerjaan usil kucing liar yg suka main kerumah. Pernah memang di suatu malam aq ngeliat kucing besar warna gelap mengaduk2 tempat Kinara - Kinari. Nggak pernah aq marah sama kucing, tapi pas ngeliat kejadian itu aq cukup kasar ngusirnya, seperti ngusir kucing2 lain saat mulai berusaha membuka kandang "Kiko", tupaiku.
Aq mulai desperate & kemudian bertemu ibuku. Kutanya beliau dimana ke-2 kura2 itu.. dan.. :
"Tadi siang diberikan sama tukang yang suka bersih2, Ntan.. kasian.."
BLAARRRR R R r r r r r r ! ! ! ! !
Aq menggigil... Nggak percaya sama sekali!! Ini pasti gara2 aq kurang tidur krn "Rodi yg menggila" hingga mimpi buruk.. & ternyata ... yg terburuk adalah : INI BUKANLAH MIMPI !!
"Ke.. kenapa.. kenapaa ????!!!"

Seketika tulangku melolos, rasanya tertinggal entah dimana.

What should I say ?
Malam itu, saat kudapat jawaban yg tak memuaskan, aq ga' ngerti kudu ketawa, marah, sedih ato apa.

What should I sayy ??
Aq dah terbiasa dgn Kinara - Kinari, keberadaannya... ato ngasiy makan pakek pelet ato tauge - kubis - kacang panjang - bahkan kangkung atau kue2 ke mreka.. Terbiasa mlihat mreka brenang dgn senangnya kalo itu t4 barusan dibersihin & kmudian makan dgn lahapnya.

What should I sayyy ???
Tertawa saat liat Kinara - Kinari ngendon dgn seneng di rerumputan saat dilepas di daratan.. lalu bersembunyi bingung di cangkangnya saat bbrp ayam mendekat dgn gaya yang sama bingungnya.

What should I sayyyy ????
Nunjukin sama ponakan2 kecilku tentang Kinara - Kinari yang disitu mereka liat & pegang sendiri ... mencoba ngasah kepekaan thd. dunia sekeliling... biar mereka ngerti sekaligus ngrasain ... yang akhirnya bakal jadi salah satu kenangan indah di masa kecil hingga dikemudian hari - disuatu ketika - mereka menceritakannya dengan bangga.

What should I say ?!!!
Bbrp bulan kemudian stelah itu, mbakku balik ke Jogja & nanyain dimana si kembar ijo .. Dimana Kinara - Kinari.. dengan penuh tanda tanya.
.... What should I say ?
Rasanya, .... Aq (benar2) kehilangan Kinara - Kinari, kura2kuu u u u ! ! ! !

"Samudera" si "Ikan Paus Tua"

" Aduhh.. bus "Baker"-nya lewattt! Hikss.. " keluhku di zaman doloe, ketika blom naik motor. Rasanya bener2 bisa mo nangis ditempat saat itu juga (bodo' amat!).

Bus Baker itu duluuu sekaliiiii... adalah "cintaku". Gimana enggak? Bus dengan postur 'berwibawa' tinggi besar warna putih - biru sang penguasa jalanan jurusan Jogja - Kaliurang itu banyak yang merindukan. Ya, dia bakal lewat 30 menit sekali ato 1 jam sekali buat turun ato naik gunung. Mbak2, mas2, anak sekolah dari SD sampek orang kuliyahan, orang kantoran, ibu rumah tangga, pembantu rumah tangga, tukang, kuli2 bangunan, mbok2 bakul & semua jenis orang maupun profesi bakal tumplek blek dalam bus ini.

Jangan tanya gimana mereka saat brebut naik angkutan yang mirip " Ikan Paus Tua" itu. Sepertinya, keselamatan jadi nomor sekian, yg penting bisa naik -- syukur2 bisa masuk & dapat tempat duduk -- tapi bergelantunganpun bakal dijabanin & disyukurin.

Kerap kali "si Ikan Paus" akan miring kekiri, menahan berat, kemudian 'berenang' dijalanan dengan pelan & hati2 dalam kecepatan sekian 'knot', sesekali menyemburkan asap hitam, seperti uap air yg keluar dari punggungnya. Terusterang, aq jarang sekali ngeliat 'makhluk2' ini ngebut dijalanan, entah karena pak Sopir yg dah pada 'sepuh' alias tua, berpengalaman, atau memang begitulah salah satu pelayanan 'terbaik' yg bisa mereka berikan buat nutup kekurangan.Yg jelas, I DO love the way -nya 'si raksasa tua'.

Yang bikin kaget, haru sekaligus terenyuh, ongkosnyapun bisa dibilang murah. Nginget gimana mahalnya angkutan sejenis yang lebih kecil ukurannya yg juga sama trayeknya (ongkos berdasar jauh dekat.. blom lagi kalo kena kenek yg seenaknya ngasiy tarip kalo malam mulai tiba...hikss...), So, banyak dari kita makin mencintai angkutan yg satu ini. Apalagi, jumlahnya yg "Limited Edition", membuat hampir sebagian besar penumpang makin nggak mau lepas dari makhluk yang bernama "Baker".

Nggak aneh makanya jika penumpang yg satu dgn yg lain jadi akrab alias saling kenal. Segitiga emas pun terbentuk : sopir - kenek - penumpang, akan say hello dgn hangat & ramah. Aq nggak ngerti, itu karena emang kebawa karena iklim Jogja yg welcome ato emang tanpa sadar telah terbentuk suatu komunitas baru, yakni komunitas "Si Ikan Paus Tua". Tapi bener, aq dulu nggak krasa udah masuki & merasakan kehangatan komunitas "si Raksasa" yg lemah lembut. Aq hafal dgn penumpang, sopir maupun keneknya. Mereka juga ngerti kapan & dimana kita mow berhenti... ^_^ mungkin ini salah satu simbiosis jenis baru.

Nungguin Baker lewat memang penuh perjuangan & 'berseni tinggi'. Sebagian besar sahabat2ku dulu ngerti aq nge-"fans" sama si "Ikan Paus". Mereka & juga bosku + ibunya bosku di tempat kerjaku yg dulu, sering banget nanyain 'nasibku' atau cerita apa yg terjadi dengan si "raksasa tua", apakah aq ketinggalan (lagi), ditinggal, kudu nunggu 1,5 - 2 jam ato gimana. Yg terburuk emang nungguin Baker sampai 2 jam, pas lewat ehh.. penuh sesak... trus nggak jadi deh naik Baker. Tau gitu, mending naik bus kota biasa, walo kudu ganti 2 kali (pake' colt ompreng) biar nyampai rumah. Bener2 deh kendaraan ini ngasah kesabaran sekaligus ngajarin bete, tergantung sikon & ati ;p

Sekarang, aq nggak lagi menggunakan jasa si "Ikan Paus". Bagiku, makhluk itu seperti "Prajurit Tua" yg bercerita sekaligus mengajari dengan kebijaksanaanya di setiap 'lautan' jalan yg dilalui.

Dan tiba2, suara si mbok bakul tua yg ngajak ngobrol aq di sore itu kembali terngiang : "Atos2 nggih sing mandhap, mboten sah keseso, sing penting slamet#" kepadaku saat aq pamit sama si mbok bakul untuk kemudian tergesa turun dari bus.

* * * * * * * * * * * * * * *
Ketika bbrp hari yll aq menyalip sebuah Baker di Jakal km. 7.5 , aq tersenyum. Ternyata, rasa nyaman naik motor atau kendaraan lain di hari2ku itu, aq peroleh salah - satunya setelah 'diajari' oleh sang "Ikan Paus Tua" di masa lalu.

Kuamati melalui spion kanan motorku, "Prajurit Tua" tadi masih saja bergerak dengan mantap & hati2 dibelakangku. "Cintaku" tetap nggak berubah & masih seperti dulu ^_^

# : "Hati2 ya yang turun, nggak usah keburu2, yg penting selamat."