Terpotong - terbelah, merekat - lekat
di satuan masa dan ketika
Ahhh...
Minyak atau airkah?
Benar dan bukan,
itu.... batas sekaligus wilayah
memisahkan dan menghubungkan,
seperti halnya kedudukan kata : antara
dan sebuah subjek : kita
Masing - masing bukan jadi lajur kiri ataupun kanan
Tapi kita adalah sebuah jalan
dengan masing - masing bahu yang terentang beda
Lagi - lagi sekali lagi
Tiap kita tahu untuk temukan arah jawaban
"Nama" sebuah jalan :
Jadilah diri sendiri !
Kalau begitu, bagaimana?
Aku dan kamu
Kita
Sepakat - setuju kan?!
================
Tunggu sebentar !
Aku harus menarik nafas karena mulai tersengal !
Kaki kesemutan, tenggorokanpun kering kerontang !
Berhentilah dulu !
Dengarlah !
Bukannya aku menghalangimu, tapi...
Apakah kau nggak ngrasa penat yang sama?
Karena aku tahu pasti kau amat capek
terlalu letih bahkan !
Nggak inginkah kamu sejenak melepas lelah ?
Sebab kita tahu pasti
saat dini hari tiba pun jalan ini BELUM selesai,
NGGAK akan usai buat ditempuh
Hari ini
perjalanan kita BELUM AKAN SAMPAI !
nb. Kita sering kali ngrasa lelah hingga sering nggak menyadari 'kekuatan' sendiri.
=====================
Fewhhh...
Aku rasa di luar sana masih saja hujan turun dengan deras
Ayolah...!
Kurasa naungan ini cukup ada tempat jika hanya buat berteduh
Tidakkah kamu sadar kalau kamu nggak cukup sehat?
Ya! Sakitmu belum cukup sembuh benar
nggak perlu pura - pura bahwa KAMU BAIK - BAIK SAJA
Maaf, kawan
Bukannya aku menghujat
hanya saja.... aku cukup lama mengenalmu
Kupikir, rasa sungkan nggak selalu cukup pantas buat dilakukan padaku
Lihat !!
Kaca jendela ini basah terkena air hujan !
Sekal lagi nggak kamu lihatkah deras hujan di luar sana ?
Atau ... suara itu, air yang mengguyur
Nggak juga kamu dengarkah ?
Nafas yang kau hembuspun seperti uap asap
sebagaimana tarikan nafasku, tanda dinginnya udara
Kamu nggak sadar telah menggosokkan kedua tangan buat usir rasa menggigilmu
Masihkah saja kamu nggak sadari CUACA HARI INI ?
Bersabarlah dengan hujan ini...
Air memang tak akan menyakitimu atau bahkan membunuhmu
Sama sekali nggak !
Tapi ia bakal cukup mengkambuhkan sakit - demammu...
Hujan ini bakal reda, pasti berhenti
Dan jika saat itu tiba
ingatlah selalu, aku nggak akan pernah menghalangimu
pergi beranjak dari naungan ini
Semuanya hanya karena
ku masih mengkhawatirkanmu
selalu !
nb. mereka kadang lebih tahu 'keadaan"mu daripada dirimu. Thx !
================
Kenapa termenung ?
Apakah karena kepergianmu
atau sebab sepeninggalanku ?
Beberapa menit ini
apa - apa yang kita lalui begitu indah
Kutepuk bahumu, dan
Bergembiralah !
Aku - kita
merasa hal yang sama
Tahu apa yang masing - masing pikirkan
Berat memang, tapi
Tersenyumlah !
Kita tetap bersahabat, kan ?
Ikatan hebat ini
selalu menjadi yang tak terbayangkan !!
Tahukah kamu ?
Derai tawa dan tetes air mata ini
semuanya (tetap) indah !
Dan.... satu lagi yang terpenting
Ngerti nggak?
bahwasannya senyum yang paling manis itu
sebenarnya hanyalah dan adalah :
KITA !
buat :(teman2 baikku) masa lalu, kini & mendatang
=================
Aku tahu
Susah rasanya mendengar suara dalam suara
apalagi memahaminya
Akupun juga tahu
Sakit rasanya merasakan perih dalam luka
apalagi menahannya
Akupun tahu
Tak nyaman rasanya membeliak dalam kegelapan
apalagi mengatupkannya
Aku juga tahu
Silau rasanya menatap sinar di terang binar benderang
apalagi mengedikkannya
Begitulah
Aku faham gimana rasanya
berada nggak di atas atau di bawah
sekaligus nggak ditengah - tengah
Aku, raga di sini
Diri, jiwa di sana
Heiii !!!
Sebentar saja !
Kapankah aku ( boleh ) menyatu atau
beranjak dari ayunan ini ?
di satuan masa dan ketika
Ahhh...
Minyak atau airkah?
Benar dan bukan,
itu.... batas sekaligus wilayah
memisahkan dan menghubungkan,
seperti halnya kedudukan kata : antara
dan sebuah subjek : kita
Masing - masing bukan jadi lajur kiri ataupun kanan
Tapi kita adalah sebuah jalan
dengan masing - masing bahu yang terentang beda
Lagi - lagi sekali lagi
Tiap kita tahu untuk temukan arah jawaban
"Nama" sebuah jalan :
Jadilah diri sendiri !
Kalau begitu, bagaimana?
Aku dan kamu
Kita
Sepakat - setuju kan?!
================
Tunggu sebentar !
Aku harus menarik nafas karena mulai tersengal !
Kaki kesemutan, tenggorokanpun kering kerontang !
Berhentilah dulu !
Dengarlah !
Bukannya aku menghalangimu, tapi...
Apakah kau nggak ngrasa penat yang sama?
Karena aku tahu pasti kau amat capek
terlalu letih bahkan !
Nggak inginkah kamu sejenak melepas lelah ?
Sebab kita tahu pasti
saat dini hari tiba pun jalan ini BELUM selesai,
NGGAK akan usai buat ditempuh
Hari ini
perjalanan kita BELUM AKAN SAMPAI !
nb. Kita sering kali ngrasa lelah hingga sering nggak menyadari 'kekuatan' sendiri.
=====================
Fewhhh...
Aku rasa di luar sana masih saja hujan turun dengan deras
Ayolah...!
Kurasa naungan ini cukup ada tempat jika hanya buat berteduh
Tidakkah kamu sadar kalau kamu nggak cukup sehat?
Ya! Sakitmu belum cukup sembuh benar
nggak perlu pura - pura bahwa KAMU BAIK - BAIK SAJA
Maaf, kawan
Bukannya aku menghujat
hanya saja.... aku cukup lama mengenalmu
Kupikir, rasa sungkan nggak selalu cukup pantas buat dilakukan padaku
Lihat !!
Kaca jendela ini basah terkena air hujan !
Sekal lagi nggak kamu lihatkah deras hujan di luar sana ?
Atau ... suara itu, air yang mengguyur
Nggak juga kamu dengarkah ?
Nafas yang kau hembuspun seperti uap asap
sebagaimana tarikan nafasku, tanda dinginnya udara
Kamu nggak sadar telah menggosokkan kedua tangan buat usir rasa menggigilmu
Masihkah saja kamu nggak sadari CUACA HARI INI ?
Bersabarlah dengan hujan ini...
Air memang tak akan menyakitimu atau bahkan membunuhmu
Sama sekali nggak !
Tapi ia bakal cukup mengkambuhkan sakit - demammu...
Hujan ini bakal reda, pasti berhenti
Dan jika saat itu tiba
ingatlah selalu, aku nggak akan pernah menghalangimu
pergi beranjak dari naungan ini
Semuanya hanya karena
ku masih mengkhawatirkanmu
selalu !
nb. mereka kadang lebih tahu 'keadaan"mu daripada dirimu. Thx !
================
Kenapa termenung ?
Apakah karena kepergianmu
atau sebab sepeninggalanku ?
Beberapa menit ini
apa - apa yang kita lalui begitu indah
Kutepuk bahumu, dan
Bergembiralah !
Aku - kita
merasa hal yang sama
Tahu apa yang masing - masing pikirkan
Berat memang, tapi
Tersenyumlah !
Kita tetap bersahabat, kan ?
Ikatan hebat ini
selalu menjadi yang tak terbayangkan !!
Tahukah kamu ?
Derai tawa dan tetes air mata ini
semuanya (tetap) indah !
Dan.... satu lagi yang terpenting
Ngerti nggak?
bahwasannya senyum yang paling manis itu
sebenarnya hanyalah dan adalah :
KITA !
buat :(teman2 baikku) masa lalu, kini & mendatang
=================
Aku tahu
Susah rasanya mendengar suara dalam suara
apalagi memahaminya
Akupun juga tahu
Sakit rasanya merasakan perih dalam luka
apalagi menahannya
Akupun tahu
Tak nyaman rasanya membeliak dalam kegelapan
apalagi mengatupkannya
Aku juga tahu
Silau rasanya menatap sinar di terang binar benderang
apalagi mengedikkannya
Begitulah
Aku faham gimana rasanya
berada nggak di atas atau di bawah
sekaligus nggak ditengah - tengah
Aku, raga di sini
Diri, jiwa di sana
Heiii !!!
Sebentar saja !
Kapankah aku ( boleh ) menyatu atau
beranjak dari ayunan ini ?