Membaca buku setebal 1247 halaman ini rasanya nggak rugi. Banyak hal yg dpt menjadi bahan renungan, salahsatunya adanya kalimat indah yg penuturannya pas diterapkan sbg cermin dg kondisi-keadaan & situasi bangsa ini.
Di halaman 865 'Musashi' karangan Eiji Yoshikawa itu, kita dpt menemukan kalimat yg penuh kekuatan :
" Dengan tulisan tinta mengkilap :
'Peringatan utk penduduk desa;
Bajakmu adl pedangmu, pedangmu adl bajakmu.
Selagi kerja di ladang, jangan lupa serbuan luar.
Selagi memikirkan serbuan luar, jangan lupa ladangmu.
Segala hal mesti berimbang & terpadu.
Yang paling penting, jangan melawan jalan Pergantian Generasi!' "
'Peringatan utk penduduk desa;
Bajakmu adl pedangmu, pedangmu adl bajakmu.
Selagi kerja di ladang, jangan lupa serbuan luar.
Selagi memikirkan serbuan luar, jangan lupa ladangmu.
Segala hal mesti berimbang & terpadu.
Yang paling penting, jangan melawan jalan Pergantian Generasi!' "
Namanya perjuangan-berjuang agar tetap amanah meraih hidup yg lebih baik itu tak akan pernah berakhir... 'merdeka' yg hakiki masih saja jauh utk diraih. Merdeka yg tak hanya tampak oleh mata bhw kita lepas dari penjajah, namun juga merdeka dari cengkraman kekuatan lain dg berbagai topeng... menyaru dlm bentuk lain yg itu seringkali kita nggak sadar samasekali.
Tapi, dg do'a-kemauan-kejujuran, lapang hati & mawas diri semuanya nggak lagi mustahil, kan?
Selamat akhir bulan Agustus!